TOURISMEGASPE — Paris – Lima belas negara, yang dipimpin Prancis, menandatangani deklarasi bersama yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas, dan dorongan internasional yang diperbarui untuk solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
“Kami, para menteri luar negeri dari Andorra, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, Islandia, Irlandia, Luksemburg, Malta, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, San Marino, Slovenia, dan Spanyol, menegaskan kembali komitmen teguh kami terhadap visi solusi dua negara,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Prancis pada Selasa (29/7/2025) malam.
Menurut pernyataan tersebut seperti dilansir Anadolu, para penandatangan menekankan bahwa dua negara demokratis, Israel dan Palestina, harus hidup berdampingan secara damai dalam batas-batas yang aman dan diakui secara internasional, sesuai hukum internasional dan resolusi-resolusi relevan PBB.
Mereka juga menyoroti pentingnya penyatuan Jalur Gaza dan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina.
Para penandatangan menyatakan keprihatinan mendalam atas tingginya jumlah korban sipil dan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza serta menekankan peran penting Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badannya dalam memfasilitasi bantuan kemanusiaan.
Para menteri menyambut baik komitmen yang disampaikan oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada 10 Juni, dengan mencatat bahwa dia:
- Mengutuk serangan teroris 7 Oktober 2023
- Menyerukan pembebasan para sandera dan perlucutan senjata Hamas
- Berkomitmen untuk mengakhiri sistem pembayaran kepada para tahanan
- Berkomitmen untuk melakukan reformasi pendidikan
- Berkomitmen untuk menyerukan pemilu dalam satu tahun guna mendorong pembaruan generasi
- Menerima prinsip Negara Palestina yang tanpa militer
“Kami… telah mengakui, telah menyatakan, atau menyampaikan kesediaan atau pertimbangan positif negara kami untuk mengakui Negara Palestina, sebagai langkah penting menuju solusi dua negara,” bunyi pernyataan tersebut. “Kami mengajak semua negara yang belum melakukannya untuk bergabung dalam seruan ini.”
Integrasi Regional Israel
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5211257/original/050680100_1746533635-Untitled.jpg)
Mereka juga mendorong negara-negara untuk memperkuat hubungan dengan Israel, dengan menyerukan agar menjalin hubungan normal dengan Israel, serta menyatakan kesediaan untuk memulai diskusi mengenai integrasi regional Negara Israel.
“Kami menyatakan tekad kami untuk bekerja dalam membangun arsitektur bagi ‘hari setelah’ di Gaza yang menjamin rekonstruksi Gaza, perlucutan senjata Hamas, dan pengecualiannya dari pemerintahan Palestina,” ungkap pernyataan bersama.
Menurut angka terbaru yang dirilis oleh otoritas kesehatan, setidaknya 1.179 orang tewas dan lebih dari 7.950 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel saat mereka berupaya mencari bantuan di Gaza.
Militer Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti itu telah menghancurkan wilayah tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di wilayah tersebut.