Program Koperasi Desa (Kopdes) merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah untuk memperkuat perekonomian desa melalui pengembangan koperasi. Namun, dalam pelaksanaannya, Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop) mengakui adanya tantangan serius yang menghambat efektivitas program ini, yaitu data semu. (11/7/2025) Jumat.
Wakil Menteri Koperasi dan UKM sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ferry Juliantono mengungkap salah satu tantangan besar dalam realisasi koperasi desa adalah minimnya data akurat di tingkat pedesaan.
Menurut Ferry, ketidakakuratan data menjadi hambatan serius karena menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan dan penentuan intervensi program.
Ia menyebut, selama ini terdapat tumpang tindih pendataan antar kementerian. Data yang ada sekarang ini kebanyakan bersifat pseudo data atau data semu dan validitasnya rendah.
Saksikan dialog Bunga Cinka bersama Wakil Menteri Koperasi dan Koordinator Ketua Pelaksana harian Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ferry Juliantono di Program tourismegaspe.org ,Jumat (11/07/2025).
Upaya Pemerintah Mengatasi Tantangan Data Semu
Wamenkop bersama Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti:
- Pelatihan dan Sosialisasi: Meningkatkan kapasitas petugas pendataan dan pengurus koperasi tentang pentingnya data yang akurat.
- Penggunaan Teknologi Digital: Mengimplementasikan sistem pendataan berbasis digital untuk meminimalisir kesalahan manual.
- Pengawasan dan Verifikasi: Memperketat proses verifikasi data melalui audit dan monitoring lapangan.