TOURISMEGASPE — Washington D.C – Dua perempuan tewas dalam insiden penembakan massal yang terjadi pada Minggu di sebuah gereja Baptis di Lexington, Kentucky. Penembakan ini bermula ketika seorang polisi negara bagian terluka setelah melakukan penghentian kendaraan di dekat Bandara Lexington.
Kepala Polisi Kota Lawrence Weathers menjelaskan, pelaku penembakan sempat membajak sebuah kendaraan usai menghentikan lalu lintas.
Pelaku kemudian melarikan diri menuju Gereja Baptis di Richmond Road, tempat ia mulai melepaskan tembakan secara membabi buta, dikutip dari laman Japan Today, Senin (14/7/2025).
Dalam tragedi tersebut, dua perempuan menjadi korban jiwa, masing-masing berusia 72 tahun dan 32 tahun, menurut keterangan dari petugas koroner setempat. Selain itu, dua orang lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Satu di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis, sementara satu lainnya berada dalam kondisi stabil.
Pelaku akhirnya tewas ditembak polisi di lokasi kejadian. Identitas pelaku belum dirilis oleh pihak berwenang sambil menunggu pemberitahuan kepada keluarganya.
“Kami masih mengumpulkan informasi, namun dari penyelidikan awal, pelaku diduga memiliki hubungan dengan beberapa orang yang berada di gereja tersebut,” kata Weathers dalam konferensi pers.
Kronologi Kejadian
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4677057/original/019702400_1701915695-firearm-409252_1280.jpg)
Kronologi bermula saat polisi menghentikan kendaraan pelaku setelah mendapatkan peringatan dari pembaca pelat nomor sekitar pukul 11.30. Namun, saat dihentikan, pelaku justru menembak petugas. Beruntung, polisi tersebut kini dalam kondisi stabil. Setelah itu, pelaku membajak kendaraan lain dan melarikan diri ke gereja yang berjarak sekitar 26 kilometer dari lokasi awal penembakan polisi.
Gary Ginn, koroner Fayette County, menyebut gereja tersebut dihuni jemaat yang tergolong kecil dan memiliki ikatan erat.
Gubernur Kentucky Andy Beshear turut menyampaikan belasungkawa dan rasa terima kasihnya atas respons cepat aparat. “Mohon doakan semua yang terdampak oleh tindakan kekerasan tak berperikemanusiaan ini. Kita juga patut bersyukur atas kerja cepat Departemen Kepolisian Lexington dan Kepolisian Negara Bagian Kentucky,” tulisnya dalam unggahan media sosial.
Sementara itu, Jaksa Agung Negara Bagian Kentucky, Russell Coleman, mengatakan tim detektifnya siap membantu aparat lokal dan negara bagian dalam penyelidikan. “Hari ini, kekerasan merambah Rumah Tuhan,” ujarnya.
“Serangan terhadap penegak hukum dan orang-orang beriman di Lexington mengguncang seluruh Persemakmuran.”
Hingga kini, penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap motif dan detail lebih lanjut terkait tragedi ini.