TOURISMEGASPE — Jakarta – Terkadang kulit membutuhkan perawatan ekstra. Pasalnya, kulit yang sehat, cerah, dan terawat bukan menjadi hal penting sebagai penampilan tapi ini adalah organ tubuh terbesar yang perlu dirawat dengan baik.
Tentu saja, menemukan perawatan kulit yang tepat dan bermanfaat menjadi sebuah tantangan. Merawat kulit tidak bisa sama rata pada semua orang. Itu tergantung pada setiap orang karena jenis dan kebutuhan tiap individu tentu berbeda. Tidak semua orang akan merasakan khasiat yang sama saat menggunakan suatu produk.
Sayangnya, ada tujuh hal yang sering dilakukan oleh banyak orang yang dianggap merawat kulit namun sebenarnya justru tidak baik.
1. Tahapan Skincare Terlalu Banyak
Di zaman sekarang, urutan penggunaan skincare beragam jenisnya. Namun, ternyata banyak dermatologis yang tidak menyarankan penggunaan terlalu banyak produk sekaligus.
“Saya pribadi tidak mau melakukan tahapan skincare terlalu banyak seperti itu. Cukup menggunakan dua hingga tiga produk saja” kata dr. Cindy Wassef, seorang profesor di Rutgers Center For Dermatology mengutip Womens Health Mag.
Menurutnya, terlalu banyak produk justru bisa menyebabkan iritasi dan jerawat. Saat menggunakan produk berlapis-lapis, belum tentu semua lapisan bisa terserap optimal oleh kulit.
2. Lupa Mengaplikasikan Sunscreen
Paparan sinar matahari bisa mengakibatkan berbagai dampak negatif, seperti munculnya flek hitam, garis halus, kerutan, pori-pori membesar, dan pembuluh darah yang terlihat di kulit.
“Sunscreen termasuk bagian terpenting dari perawatan kulit. Kalau disuruh memilih, saya akan milih satu produk dengan SPF yang paling penting,” jelas dr. Wassef.
Hal ini juga didukung oleh dr. Susan Massic, seorang dermatologis dari The Ohio State University Wexner Medical Center.
“Mengaplikasikan sunscreen itu mudah, aman, dan efektif. Penggunaannya sepadan dengan kesehatan kulit. Jangan lewatkan sunscreen walaupun cuaca mendung atau dingin,” katanya.
3. Penggunaan Krim Antibiotik
Menurut dr. Ife J. Rodney, direktur Eternal Dermatology + Aesthetic dan pendiri BLCK haircare, “PProduk yang mengandung antibiotik seperti neomisin sebenarnya sangat tidak disaranakan. Neomisin terkenal sebagai penyebab dermatitis kontak”.
Selain itu, penggunaan krim ini justru bisa membuat kulit jadi merah dan meradang.
“Justru penggunaannya malah memperburuk kondisi kulit,” tambah dr. Rodney.
4. Memencet Jerawat
Memang godaan besar saat jerawat muncul jelas di wajah. Namun, sangat tidak disarankan untuk memencetnya.
“Memencet jerawat bisa menyebabkan trauma dan peradangan di kulit sekitarnya. Akibatnya bisa timbul kemerahan, bengkak, bahkan noda hitam,” kata Rodney.
Jika kamu ingin menyembuhkan jerawat, coba untuk menggunakan pimple patch agar lebih cepat kering. Pilihan alternatif lain yang disarankan oleh dr. Rodney adalav mengoleskan spot treatment yang mengandung 5 persen benzoyl peroxide.
Sementara itu, dr. Joshua Zeichner, direktur riset kosmetik dan klinis di Mount Sinai Hospital, memahami bahwa banyak orang tetap saja memencet jerawat meski sudah diperingatkan.
“Saat mau tidur, kita biasanya sudah lelah atau stres karena kejadian sepanjang hari. Itu bisa bikin kita jadi terlalu agresif saat mencetin jerawat, dan hasilnya malah jadi bekas yang lebih parah dari jerawatnya sendiri,” jelas dr. Zeichner.
5. Mencoba Dua atau Lebih Produk Baru Sekaligus
Rodney sangat menyarankan untuk mencoba satu produk baru dalam satu waktu.
“Kalau kamu pakai beberapa produk baru sekaligus, kamu jadi nggak tahu mana yang benar-benar memberikan manfaat untuk kulitmu. Sebaliknya, kalau muncul reaksi negatif, kamu juga nggak akan tahu produk mana yang jadi penyebabnya,” jelasnya.
Itulah kenapa dia selalu mencoba satu produk dulu, lalu menunggu beberapa minggu sebelum menambahkan produk baru lainnya ke rutinitas skincare-nya.
6. Memakai Gel Manicure
Dr. Susan Massick bilang dia sama sekali nggak pernah mau ambil risiko dengan gel manicure.
“Meskipun hasilnya terlihat cantik dan tahan lama dibanding kuteks biasa, gel manicure bisa merusak kesehatan kuku,” jelasnya.
“Mulai dari risiko alergi karena kandungan bahan kimianya, proses pengeringan dengan lampu UV atau LED, sampai kerusakan pada lempeng kuku saat gel-nya dilepas — semuanya bisa bikin kuku rusak parah. Ini cara mahal untuk merusak kuku.”
7. Membersihkan Wajah Pakai Scrub Kasar
Scrub wajah yang terlalu kasar dan sikat wajah yang kaku dapat merusak lapisan kulit.
“Membersihkan makeup ketika selesai melakukan aktivitas itu sangat penting. Perhatikan juga penggunaan scrub wajah yang bersifat agresif untuk kulit. Gunakan pembersih dan sikat yang lembut agar kulit tetap aman,” ujar Dr. Massick.