TOURISMEGASPE — Gorontalo – Jalanan di ruas Raja Eyato, Kelurahan Lekobalo, Kota Barat, Gorontalo siang itu tak begitu ramai. Namun ketenangan itu mendadak terusik ketika sebuah mobil SUV berwarna hitam melaju tidak stabil.
Sebelum akhirnya menghantam dua tiang listrik dan terjun ke jurang kecil belakang rumah warga.
Kendaraan tersebut dikemudikan oleh seorang pria berinisial IS, warga Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Kepada awak media, IS mengaku sudah merasa sangat mengantuk sejak meninggalkan Batudaa.
Rencananya, ia hendak berhenti sejenak untuk beristirahat di Masjid Al-Munawwarah, yang jaraknya tinggal beberapa ratus meter dari lokasi kejadian.
Namun, takdir berkata lain. Tepat sebelum masjid itu terlihat jelas di depan mata, rasa kantuk yang tak tertahankan membuatnya kehilangan kendali atas mobil.
Saya sudah ngantuk sejak dari Batudaa. Rencana singgah di masjid sebentar, tapi tiba-tiba saya sudah tidak bisa kontrol mobil,” ucap IS dengan wajah pucat, masih syok atas kejadian yang baru saja ia alami.
Mobil meluncur tak terkendali, menghantam dua tiang listrik, dan akhirnya terjun ke jurang kecil di belakang salah satu rumah warga yang berada di tepi jalan. Suara dentuman keras sempat membuat panik warga sekitar, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Gorontalo segera merespons kejadian tersebut. Tim dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) langsung turun ke lokasi.
AKP Octalya Saka, selaku Kasat Lantas Polresta Gorontalo Kota menjelaskan bahwa penyebab kecelakaan tunggal ini adalah kelalaian pengemudi yang memaksakan diri untuk terus mengemudi meski dalam kondisi mengantuk.
Sopir IS kehilangan konsentrasi dan mengantuk saat berkendara. Mobil menabrak dua tiang listrik lalu jatuh ke jurang,” jelas AKP Octa.
Mobil mengalami kerusakan parah di bagian depan dan samping akibat benturan keras. Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati karena posisi kendaraan cukup sulit dijangkau.
Meski tidak menimbulkan korban, pihak kepolisian mengimbau agar insiden serupa tidak terjadi lagi.
Kami mengingatkan seluruh pengendara untuk tidak memaksakan diri saat mengantuk. Kondisi tubuh yang prima dan kesadaran penuh sangat dibutuhkan saat berkendara, terutama di jalur yang rawan seperti ini,” tegas AKP Octa.
Warga sekitar yang menyaksikan peristiwa itu berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi siapa saja yang berkendara jauh. Mengantuk adalah musuh utama di jalan raya, dan keputusan untuk berhenti sejenak bisa menjadi penyelamat nyawa.